Langsung ke konten utama

Inovasi Pakan Ternak Warga Jatigono

 Jatigono, 06 April 2021

Langkanya rumput yang tumbuh disawah-sawah kini menjadi momok yang membuat para petani menjadi resah, pasalnya dengan masuknya musim tanam padi rumput-rumput yang biasanya tumbuh subur diarea persawahan menjadi semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena sawah yang ditumbuhi rumput sudah dibajak dan digenangi oleh air yang membuat rumput tidak lagi bisa tumbuh ditanah sawah. Rumput yang tumbuh hanya bisa disekitaran pematang sawah atau yang biasa disebut "galengan" oleh orang jawa.

apabila rumput yang tumbuh dipematang juga habis maka petani terpaksa harus mencari rumput diarea pegunungan atau gumuk yang berada jauh dari desa jatigono. namun yang menjadi permasalahan baru adalah para petani harus mengeluarkan biaya dan tenaga lebih untuk mendapatkan rumput pakan ternak mereka.

Dengan berbagai permasalahan yang timbul, pemuda/i dan orangtua yang tergabung dalam Kelompok Lumbung Pangan berinovasi untuk mengatasi kelangkaan rumput yang terjadi pada setiap musim tanam padi. Dengan berbekal ilmu yang dipelajari dari internet, anggota kelompok lumbung pangan bertekat untuk mencoba fermentasi pakan ternak. Bahan yang dipakai juga berasal dari lingkungan sekitar sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk mencoba inovasi tersebut. Dari sekian anggota kelompok, dipilihlah seekor sapi milik anggota kelompok untuk mencoba pakan yang telah divermentasi.

Dari seekor sapi inilah yang menjadi patokan pertama dari inovasi pakan ternak yang digalakkan oleh kelompok lumbung pangan. Setelah sukses dengan percobaan pertama, dilaksanakan penghitungan komposisi dan biaya yang dikeluarkan. penghitungan ini dilakukan untuk membandingkan biaya yang harus dikeluarkan ketika merumput disawah dengan fermentasi pakan ternak. karena inovasi yang dilaksanakan oleh kelompok ini adalah biaya dan tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dengan hasil yang maksimal.

selain pertimbangan biaya dan tenaga, gizi yang dibutuhkan oleh hewan ternak juga dipertimbangkan mengingat pertumbuhan hewan ternak tidak luput dari gizi pakan yang baik dan seimbang. Meskipun dengan bahan yang disediakan oleh alam, kelompok pangan tetap bersikukuh untuk membuat pakan fermentasi yang dapat memenuhi semua gizi dan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSIAPAN PERINGATAN HUT RI KE 79

 Menjelang hari perayaan HUT RI ke 79, Pemerintah Desa Jatigono mengundang Instansi pendidikan yang ada di Desa jatigono guna persiapan. Senin, 06 Agustus 2024 bertempat di Kantor Kepala Desa Jatigono, telah dilaksanakan pertemuan dari seluruh lembaga pendidikan yang ada di Jatigono dengan Panitia Peringatan Hari Nasional (PPHN), dan Kepala Desa Jatigono. Agenda hari ini membahas tentang persiapan Pentas Seni yang digelar pada hari Sabtu 10 Agustus 2024 dimana pesertanya merupakan siswa/siswi dari seluruh lembaga pendidikan dan TPQ yang ada di Desa Jatigono. Acara yang digelar di Central keramaian Jatigono itu (Perempatan Pasar Jatigono) akan dimulai pukul 18.00 WIB sebagai pra acara yaitu dari TPQ kemudian pukul 19.00 WIB penampilan dari adik-adik dari PAUD, TK dan RA dan dilanjut oleh siswa siswi SD / MI Desa Jatigono. Tak hanya persiapan Pentas Seni, pertemuan pagi ini juga membahas tentang persiapan acara  jalan sehat  dan senam sehat yang akan dilaksanakan pada mingg...

Desa Jatigono Raih Anugerah Anubhawa Sasana Desa Dari Kemenkum Ham Wilayah Jatim

  Desa Jatigono, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, mendapatkan Anugrah Anubhawa Sasana Desa, dari Kementerian Hukum dan HAM kantor Wilayah Jawa Timur.  Dalam acara yang dilaksanakan di Batu Malang, Selasa (30/7/2024) itu, Desa Jatigono menjadi satu-satunya Desa di Kabupaten Lumajang yang tahun ini mendapatkan  penghargaan menjadi Desa sadar Hukum.  "Penganugrahan hari ini di Kota Batu. Anugerah Anubhawa Sasana Desa ini diberikan ke Desa Jatigono karena desa kita tepat menangani masalah tanpa harus ke jenjang hukum, artiya masalahnya tuntas kita selesaikan di Desa, Ujar Bapak Kepala Desa Jatigono H. Rudy Prasetyo".  Untuk mendapatkan anugerah ini, maka Desa harus melakukan berbagai langkah agar menjadi Desa sadar hukum. Untuk itu ada empat dimensi yang harus terisi. Diantaranya dimensi akses informasi hukum, implementasi hukum, akses keadilan serta akses demokrasi dan regulasi. 

RUMAH BACA SUMBER ILMU DESA JATIGONO KEDATANGAN TAMU CILIK

 Jatigono, 13 Juni 2024 Kamis pagi, petugas rumah baca Sumber Ilmu terlihat sudah siaga di tempat. Ternyata para petugas rumah baca sedang mempersiapan akan kedatangan tamu spesial yaitu para murid dari PAUD Budi Utomo Desa Jatigono. Sebelumnya, Paud Budi Utomo mengagendakan berkunjung ke rumah baca Sumber Ilmu untuk memperkenalkan para penerus bangsa tentang buku dan pentingnya membaca buku. Tepat pukul 8 Pagi, rumah baca Sumber Ilmu sudah diserbu oleh sekitar 20 murid dari PAUD Budi Utomo. Kedatangan PAUD Budi Utomo pagi ini dikawal oleh Ibu Umiyah dan para guru pendamping dari PAUD Budi Utomo. Para murid mulai diperkenalkan dengan sejumlah gambar yang sudah difasilitasi oleh rumah baca Sumber Ilmu dan tak sedikit anak yang merasa nyaman dan senang dengan kegiatan ini. Tak hanya itu, antusias mereka terlihat dengan berebut buku yang menyajikan gambar yang lucu dan menarik. Tak hanya buku, petugas rumah baca juga mengajak para murid untuk menonton vidio edukasi dan ini merupakan k...